Profil Dusun

Jipangan

Pelopor kerajinan kipas bambu di Jipangan adalah Bapak Alifa. Sebenarnya, kerajinan ini bukanlah asli
dari Pedukuhan Jipangan, melainkan dibawa oleh Pak Alifa dari daerah Ndowo, yang lokasinya tak jauh
dari Pedukuhan Jipangan.Akan tetapi, seiring perkembangan jaman, Kerajinan Kipas Bambu di Jipangan
jauh lebih pesat berkembang daripada di daerah aslinya, yaitu Ndowo.
Mulai sekitar tahun 1987, kerajinan kipas bambu mulai dibawa & diproduksi di Dusun Jipangan. Dari
awalnya yang hanya satu pengrajin,yaitu Bpk. Alifa sendiri, sekarang telah ada lebih dari 30 pengrajin yang
menyerap lebih dari 250 tenaga pekerja untuk menggerakkan Sentra Kerajinan Kipas Bambu di Pedukuhan
Jipangan ini.

Saat ini telah berdiri sebuah kelompok pengrajin kipas dari Jipangan dengan nama “Mas Panji” yang
merupakan singkatan dari Masyarakat Pengrajin Jipangan dengan kantor sekretariat yang terletak di RT 04.
Mas Panji didirikan bertujuan sebagai sarana komunikasi antara pengrajin dalam membangun dan
mengembangkan usaha kerajinan di Dusun Jipangan.. Usaha kerajinan kipas bambu ini telah berhasl
mengangkat perekonomian masyarakat Jipangan khususnya setelah hancur oleh gempa pada tahun 2006
silam.



PRODUK UNGGULAN
Produk utama & unggulan dari kerajinan yang terletak di Dusun Jipangan ini adalah Kipas Bambu. Kipas
dari Jipangan menggunakan bahan baku bambu rsebagai kerangka kipas. Bambu yang digunakan adalah
bambu wulung atau bambu hitam karena seratnya halus dan tidak banyak serabut. Tanaman bambu sangat
mudah didapat dari wilayah Jipangan sehingga pengrajin tidak menemui kendala untuk memperolehnya.


PEMASARAN
Setiap pengrajin mampu membuat 30 sampai 40 kipas per hari, sehingga rata-rata per bulannya produksi
seorang pengrajin kipas bambu Jipangan bisa mencapai sebanyak 1000 buah. Jika dihitung kasar ada 25
pengrajin di Sentra Kerajinan Kipas Bambu Jipangan, maka total akan ada 25.000 kipas yang siap
dipasarkan setiap bulannya. Produk kipas bambu Jipangan selain dipasarkan di wilayah Bantul dan
Yogyakarta, juga ada yang diekspor ke luar daerah seperti Bandung, Jakarta, dan Bali, bahkan ada juga
yang telah diekspor ke Australia melalui eksportir.


HARGA
Harga kipas bambu Jipangan ukuran kecil Rp 800/buah, ukuran standar berkisar antara Rp 2.000 hingga
Rp 3.000, sementara yang besar seharga Rp 8.000. Sedangkan ukuran yang super bisa mencapai harga Rp
30.000 hingga Rp 50.000. Namun anda bisa memesan sendiri jenis bentuk & ukuran kipas. Anda bisa datang
langsung ke pengrajinnya. Soal harga, bisalah anda nego…
PROSES PRODUKSI
Proses pembuatan kipas bambu ini cukup sederhana. Mungkin anda bisa mencoba sendiri di rumah.
Bahan baku utama pembuatan tangkai kipas, yaitu bambu.
Pemotongan bambu menjadi bagian yang lebih tipis
Potongan-potongan bambu lalu direbus dengan campuran H2CO2
Disortir
Proses membentuk tangkai kipas
Tangkai yang siap ditempeli kain
Screen. Alat untuk menyablon kain
Kain yang telah di sablon. Nantinya akan dipotong & ditempel pada tangkai kipas
Kain yang sudah disablon lalu digunting sesuai pola
Kemudian memberi lem pada tangkai dan ditempeli kain
Terakhir, dijemur dibawah sinar matahari
Kipas bambu ini sudah siap dikemas


LOKASI
Sentra Kerajinan Kipas Bambu ini terletak di Dusun Jipangan. Untuk sampai ke lokasi, kita dapat
menggunakan berbagai ragam moda kendaraan, mulai dari sepeda motor roda dua, mobil hingga minibus.
Akses jalan menuju Sentra Kerajinan relatif mudah dan nyaman.
Dari perempatan Balai Desa Bangunjiwo, ambil arah ke selatan, satu jalur dengan Obyek Wisata Goa
Selarong. Anda akan melewati ‘mbulak’ atau areal persawahan yang cukup besar di sebelah kiri anda. Tepat
setelah itu, anda akan menjumpai perempatan, dengan SD Bibis di salah satu sudutnya. Ambil arah kiri atau
timur, dan lanjutkan perjalanan mengikuti jalan aspal. Kira-kira 500 meter setelahnya, anda akan
menemukan gapura yang menjadi pintu masuk Sentra Kerajinan Kipas Bambu Jipangan.